LIMBAH
Macam-macam
limbah
Berdasarkan asalnya,
limbah di bedakan menjadi :
1.
Limbah
rumah tangga. yaitu semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Misalnya,
sisa makanan, tinja, deterjen, kaleng, plastic, kertas, dan kain.
2.
Limbah
pertanian, yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Misalnya, sisa
pupuk,dan pestisida.
3.
Limbah
industry, yaitu limbah yang dihasilkan dari hasil industry. Misalnya zat-zat
kimia, logam berat, zat-zat korosit, dan zat-zat kimia yang bersifat karsinogen.
Karsinogen adalah zat-zat yang bersifat terakumulasi (terimbun) dalam jaringan
karena tidak dapat keluar melalui system ekskresi, dan jika jumlahnya telah
banyak, bersifat toksik/racun dan dapat menyebabbkan kanker.
Berdasarkan wujudnya,
di bedakan menjadi:
1.
Limbah
padat, yaitu limbah yang berbenuk padat. Misalnya, plastic, kaca, kaleng,
kertas, kain, dan makanan.
2.
Limbah
cair, yaitu limbah yang bebentuk cair. Misalnya, zat-zat kimia terlarut,
urine/tinja, pupuk, dan DDT.
3.
Limbah
gas, yaitu limbah yang berbentuk gas. Misalnya, CO. SO3, NH3, dan asap pabrik.
Berdasarkan sifatnya,
limbah di bedakan menjadi:
1.
Limbah
organic, yaitu limbah yang dapat di uraikan oleh decomposer (mikroorganisme,
cacing, dan detritivor) menjadi zat-zat anorganik yang dapat kembali ke
lingkungan. Misalnya, limbah makanan, kertas, kain, dan daun.
2.
Limbah
anorganik, yaitu limbah yang berupa zat-zat yang sukar atau bahkan tidak dapat
diuraikan oleh decomposer. Misalnya, plastic, ligam berat, dan DDT.
Pengelolaan
limbah
Dampak lingkungan
yang menyertai poses pembangunan, meliputi pencemaran air, udara, dan tanah
serta kerusakan tataan lingkungan biotic maupun abiotik. Oleh karena itu, semua
hal tersebut harus di tanggulangi secara bijaksana dan penuh tanggung jawab.
Tujuan
pengelolaan limbah adalah mengendalikan pencemaran yang disebabkan oleh
pembuangan limbah hasil berbagai kegiatan manusia., terutama dari limbah industry.
Pada mulanya, dahulu pengelolaan limbah lebih di tekankan pad apengelolaan
limbah saja. Akan tetapi, karena keterbatasan pada decade akhir-akhir ini,
penglolaan limbah berbagai Negara terutama Negara maju dihasilkan oleh
produksi. Pemerintah juga mengubah pola pengendalian dampak lingkungan dari
pola reaktif menjadi proaktif. Yang pelaksanaannya mempunyai urutan sebagai
beikut:
a.
Prinsip
pencegahan pencemaran (pollution prevention)
b.
Pengendalian
pencemaran (pollution control)
c.
Remediasi
(remediation)
Minimalisasi
limbah
Pengembangan pendekatan
pencegahan pencemaran dilakukan dengan cara minimalisasi limbah atau pengurangan limbah pada sumbernya, yaitu
dilakukan dengan melaksanakan teknologi bersih ( clean technology atau waste technology
), untuk melandasi program “produksi bersih” (clean production) dan zero
emission. Cara ini lebih unggul dibandingkan dengan pengendalian pencemaran karena
pengendalian pencemaran memiliki kendala_kendala sebagai berikut.:
a.
Pengendalian
limbah cair, padat, atau gas memiliki risiko pindahnya polutan satu media ke
media lingkungan yang lain.
b.
Pengelolaan
limbah perlu biaya tambahan pada proses produksi sehingga biaya per satuan
produk meningkat.
c.
Memerlukan
berbagai perangkat peratuan, biaya, dan sumber daya menusia yang handal dalam
jumlah yang memadai untuk mementau dan mengawasi penegakan hukum.
d.
Tidak
mendorong untuk mengurangi limbah pada sumbernya serta kurang menjanjikan
pemanfaatan limbah lebih jauh.
Menurut Bapedal
(1992), minimalisasi limbah adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas, dan tingkat bahaya imbah dari hasil produksi, dengan jalan reduksi
pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah.
video tentang pengolahan limbah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar