CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 11 November 2013

biologi X (LIMBAH)



LIMBAH

Macam-macam limbah
Berdasarkan asalnya, limbah di bedakan menjadi :

    1.    Limbah rumah tangga. yaitu semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga.    Misalnya, sisa makanan, tinja, deterjen, kaleng, plastic, kertas, dan kain.
 
     2.    Limbah pertanian, yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Misalnya, sisa pupuk,dan pestisida.
    3.    Limbah industry, yaitu limbah yang dihasilkan dari hasil industry. Misalnya zat-zat kimia, logam berat, zat-zat korosit, dan zat-zat kimia yang bersifat karsinogen. Karsinogen adalah zat-zat yang bersifat terakumulasi (terimbun) dalam jaringan karena tidak dapat keluar melalui system ekskresi, dan jika jumlahnya telah banyak, bersifat toksik/racun dan dapat menyebabbkan kanker.

Berdasarkan wujudnya, di bedakan menjadi:
    1.    Limbah padat, yaitu limbah yang berbenuk padat. Misalnya, plastic, kaca, kaleng, kertas, kain, dan makanan.

    2.    Limbah cair, yaitu limbah yang bebentuk cair. Misalnya, zat-zat kimia terlarut, urine/tinja, pupuk, dan DDT.
    3.    Limbah gas, yaitu limbah yang berbentuk gas. Misalnya, CO. SO3, NH3, dan asap pabrik.

Berdasarkan sifatnya, limbah di bedakan menjadi:
   1.    Limbah organic, yaitu limbah yang dapat di uraikan oleh decomposer (mikroorganisme, cacing, dan detritivor) menjadi zat-zat anorganik yang dapat kembali ke lingkungan. Misalnya, limbah makanan, kertas, kain, dan daun.
   2.    Limbah anorganik, yaitu limbah yang berupa zat-zat yang sukar atau bahkan tidak dapat diuraikan oleh decomposer. Misalnya, plastic, ligam berat, dan DDT.

Pengelolaan limbah
Dampak lingkungan yang menyertai poses pembangunan, meliputi pencemaran air, udara, dan tanah serta kerusakan tataan lingkungan biotic maupun abiotik. Oleh karena itu, semua hal tersebut harus di tanggulangi secara bijaksana dan penuh tanggung jawab.
Tujuan pengelolaan limbah adalah mengendalikan pencemaran yang disebabkan oleh pembuangan limbah hasil berbagai kegiatan manusia., terutama dari limbah industry. Pada mulanya, dahulu pengelolaan limbah lebih di tekankan pad apengelolaan limbah saja. Akan tetapi, karena keterbatasan pada decade akhir-akhir ini, penglolaan limbah berbagai Negara terutama Negara maju dihasilkan oleh produksi. Pemerintah juga mengubah pola pengendalian dampak lingkungan dari pola reaktif menjadi proaktif. Yang pelaksanaannya mempunyai urutan sebagai beikut:
    a.    Prinsip pencegahan pencemaran (pollution prevention)
    b.    Pengendalian pencemaran (pollution control)
    c.    Remediasi (remediation)

Minimalisasi limbah
Pengembangan pendekatan pencegahan pencemaran dilakukan dengan cara minimalisasi limbah atau pengurangan limbah pada sumbernya, yaitu dilakukan dengan melaksanakan teknologi bersih ( clean technology atau waste technology ), untuk melandasi program “produksi bersih” (clean production) dan zero emission. Cara ini lebih unggul dibandingkan dengan pengendalian pencemaran karena pengendalian pencemaran memiliki kendala_kendala sebagai berikut.:
    a.    Pengendalian limbah cair, padat, atau gas memiliki risiko pindahnya polutan satu media ke media lingkungan yang lain.
    b.    Pengelolaan limbah perlu biaya tambahan pada proses produksi sehingga biaya per satuan produk meningkat.
    c.    Memerlukan berbagai perangkat peratuan, biaya, dan sumber daya menusia yang handal dalam jumlah yang memadai untuk mementau dan mengawasi penegakan hukum.
    d.    Tidak mendorong untuk mengurangi limbah pada sumbernya serta kurang menjanjikan pemanfaatan limbah lebih jauh.

Menurut Bapedal (1992), minimalisasi limbah adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya imbah dari hasil produksi, dengan jalan reduksi pada sumbernya dan atau pemanfaatan limbah.

video tentang pengolahan limbah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar